Sabtu, 02 Juli 2011

Lapar

Letih badan, menangis sukma,
Lemah lunglai sendi anggota,
Haus lapar tidak tertahan,
Rasakan hilang nyawa di badan.
Telinga pekak, pemandangan kabur,
Kepala pusing, darah berdebur,
Jasmani berhajat pengisi dada,
Rohani berkehendak makanan nyawa.
Jauh di sana, di pihak daksina,
Di seberang lautan di tanah dewa,
Hidangan terhampar di dalam kaca,
Lazat rasa, harum baunya.
Di atas udara di tempat tinggi,
Kelihatan wajah seorang bidadari,
Tangannya memegang sebi,-h kendi,
Berisi air yang putih bersih.
Hidangan di talam memikat mata,
Air di kendi menarik hati,
Kuulurkan tangan hendak kuraba,
Kulangkahkan kaki ‘kan kuturuti.

Tapi, 0 Allah badanku lemah,
Kekuatan tak cukup penyampaikan niat,
Pandangku sempit, kaki terikat,
Hendak dikerasi takut’kan patah.
Jika makanan tidak di mata,
Tidaklah beta akan kecewa,
Tampak ada tercapai tiada,
Meracun hati, menuba nyawa.

0 Ayah, serta Bunda,
Kakak kandungku, saudara beta,
Tolonglah anakanda, tunjuki adinda,
Menghilangkan lapar, melepaskan dahaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar